Monday, February 18, 2019

Posisi Tidur yang Benar Menurut Islam dan Cara Tidur Sehat Ala Nabi Muhammad SAW

Assalamualaikum Wr. Wb

Hallo teman-teman! Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas posisi tidur yang benar menurut Islam dan tips tidur sehat ala Rasulullah SAW. Eittsss.. tunggu dulu. Sebelum masuk ke inti pembahasan, pasti banyak ya, yang posisi tidurnya asal-asalan? Hayoo ngaku? Padahal sudah ada ketentuannya lho.. Disimak yuk!




Ajaran islam adalah agama yang mengajarkan berbagai hal mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Seluruh aturan tersebut ditujukan kepada manusia agar dapat melaksanakan kehidupannya dengan baik, seimbang, dan memberikan kemaslahatan bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk ummat secara keseluruhan. Untuk itu fungsi agama dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia adalah mengatur dan menuntun manusia agar benar kehidupannya.

Image result for posisi tidur menurut islam
sumber : islamkafah.com


Islam tidak hanya berbicara mengenai rukun islam dan rukun iman saja. Dalam hal ini islam pun mengajarkan mengenai bagaimana masalah tidur. Tidur memang bukanlah aktivitas yang spesial atau khusus. Namun, dibalik tidur terdapat aturan islam, fungsi, dan berbagai aspek lainnya yang dapat menimbulkan dampak tersendiri. Untuk itu, islam mengatur berbagai hal dalam masalah tidur-nya seorang manusia.


Disampaikan pula di dalam Al-Quran bahwa tidur adalah salah satu dari nikmat dan karunia Allah. Tidur adalah sunnatullah yang Allah ciptakan dan akan membawakan kemasalahatan jika manusia menjalankannya dan mau bersyukur atas apa yang Allah ciptakan. Hal ini bagian dari proses penciptaan manusia menurut Islam yang Allah anugerahkan.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).
Untuk itu, Allah menyampaikan lagi bahwa tidur adalah proses untuk istirahat. Dengan beristirahat maka dapat menjadi kesegaran dan proses detoksifikasi racun yang ada dalam tubuh sesuai mekanisme biologis yang terjadi, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS. An-Naba’: 9).

Posisi Tidur yang Baik Menurut Ajaran Islam

Hadits dari Barra bin ‘Azib ra : Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah pun mengajarkan apabila posisi tidur menurut islam yaitu meletakkan tangan kanan-nya di bawah pipi kanan nya. Para ilmuwan meneliti bahwa tidur berbaring ke sebelah kanan yang diajarkan oleh Rasulullah berfungsi untuk membuang racun-racun yang ada di otak. Dr. Zafir Al Attar menjelaskan bahwa posisi tidur miring ke kanan jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang ukurannya kecil. Cara tidur seperti ini juga menjadikan hati pada posisi yang tetap.
Bahkan, tidur dengan posisi ini juga baik untuk pencernaan. Makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam waktu 2,5 jam hingga 4,5 jam. Posisi tidur seperti ini pula membuat makanan yang baru masuk akan selesai dicerna setelah 5-8 jam. Untuk itu posisi terbaik ketika tidur adalah dengan berbaring miring ke sebelah kanan. Di zaman dulu mungkin ilmu biologi dan fungsi tubuh manusia belum begitu berkembang. Namun tidak dengan ajaran islam. Ajaran islam dapat melintas batas zaman dan dipertanggungjawabkan keilmiahannya dalam islam.
Aturan islam tidak ada yang merugikan sedikitpun, hal ini bagian dari fungsi iman kepada Allah SWT dan manfaat beriman kepada Allah SWT.  Hal ini pun menjadi bagian dari keutamaan cinta kepada Rasulullah bagi ummat islam yang mengamalkan sunnahnya.
Posisi Tidur yang Tidak Baik Menurut Islam
Selain posisi yang baik ada pula posisi yang tidak baik dalam tidur. Hal ini tentunya bukan hanya menyalahi aturan namun juga akan berdampak pada kesehatan dan fungsi-fungsi tubuh yang lainnnya. Untuk itu, berikut adalah posisi tidur menurut islam yang kurang baik :
  1. Posisi Tidur Tengkurap
Menurut Dr Zafir Al Attar, orang yang tidur dengan posisi tengkurap akan kesulitan bernafas dalam sautu waktu tertentu. Hal ini dikarenakan seluruh tumpuan dari berat badan orang tersebut akan menekan dada dan membuat dada sulit untuk merenggang dan akhirnya juga berdampak pada sulitnya bernafas. Dengan begitu, asupan oksigen akan berkurang, sirkulasinya sulit dan mempengaruhi kinerja jantung dan otak.
Untuk itu, banyak orang-orang yang meninggal ketika tidur dalam posisi yang tengkurap. Banyak pula yang meninggal mendadak karena posisi tidur yang salah yaitu dengan tengkurap. Bahkan Rasulullahpun menyatakan bahwa tidur dalam posisi tengkurap adalah posisi yang dibenci oleh beliau.
“Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya.” (HR Tirimizi dan Ahmad-hasan lighairihi)
  1. Posisi Tidur Terlentang
Penelitian dari Dr Zafir menjelaskan bahwa seseorang yang posisi tidurnya terlentang akan membuat pernafasannya terjadi lewat mulut. Dalam posisi yang terlentang maka mulut kita akan terbuka sebab rahang bawah kita akan merenggang. Pernafasan dari mulut tentu saja kurang baik dan akan membuat tersedak.
Pernafasan yang baik adalah lewat hidung bukan lewat mulut sebab dalam hidung udara yang penuh debu atau kotor akan disaring melalui bulu-bulu atau lendir yang ada di hidung. Pernafasan lewat mulut tidak baik karena tidak ada filter udara dan dapat mudah masuk bakteri. Bahkan pernafasan lewat mulut akan menyebabkan terjadinya peradangan dalam gusi yang tentu tidak sehat untuk mulut dan gigi.
  1. Posisi Tidur Menyamping ke Kiri
Posisi tidur menyamping ke kiri juga tidak baik untuk kesehatan sebab dapat mengganggu organ jantung dan paru-paru sebelah kanan yang ukurannya lebih besar akan tertekan. Kinerja jantung pun juga akan terganggu terutama bagi yang telah berusia lanjut. Maka itu posisi tidur seperti ini tidak baik dan sangat tidak dianjurkan dalam islam.
Cara Tidur Sehat Ala Nabi Muhammad SAW
Sebaik-baiknya tempat tidur adalah sarana istirahat yang nyaman. Ternyata pola tidur Nabi Muhammad SAW adalah cara tidur yang paling sehat dan telah diakui oleh berbagai pakar kesehatan. Yuk disimak.

1. Memadamkan lampu


Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman."

Apa hikmah di balik ajaran Rasulullah SAW ini? Ternyata mematikan lampu pada saat tidur bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan ahli biologi Joan Robert menujukkan, tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin pada saat tidak ada cahaya. Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal dan antara lain berfungsi untuk mengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, menghambat peningkatan kolesterol, dan berfungsi sebagai antikanker. 

Dampak serius bisa kita lihat dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics. Tulisan tersebut mengulas jika penerangan yang menggunakan cahaya buatan akan berdampak pada jam biologis tubuh dan dapat menjadi pemicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Begitu juga dengan penelitian dari Society for Neuroscience, di San Diego tahun 2010. Temuan menjelaskan tentang korelasi antara cahaya lampu dan tingkat depresi. Pekerja shift malam dan orang lain yang selalu terkena cahaya di malam hari akan meningkatkan risiko gangguan mood atau depresi.

Semua penelitian ilmuan barat ini tentu menjadi penguat dari Hadist Nabi Muhammad SAW tentang perintah tidur di dalam gelap. "Padamkanlah lampu saat akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih).

Menurut beberapa peneliti di Universitas Stanford di California, Amerika Serikat, cahaya lampu yang menyala saat tidur dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh, mengganggu kesehatan mata, dan bahkan berisiko meningkatkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Dilansir dari Vemale, ada fakta mengejutkan bahwa wanita yang tidur dengan lampu menyala bisa memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi dibandingkan mereka yang memilih gelap atau memakai cahaya remang-remang saat tidur.

2. Posisi Tidur Miring ke Arah Kanan

Jika kita belum mempunya pasangan hidup, maka sesuai dengan sunnah Rasullullah SAW, posisi tidur yang sangat dianjurkan adalah miring ke kanan. Lalu bagaimana jika suami tidur bersama istrinya sesuai sunnah Rasullullah SAW? 

Dilansir dari laman bersamadakwah.net, Ustazah Ida Nur Laila penulis buku Seri Materi Keakhwatan dalam sebuah talk Show bertajuk Meraih Surga Bersama Keluarga, menjelaskan bagaimana anjuran posisi tidur yang baik bagi pasangan suami istri sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
"Posisi tidur suami istri yang sesuai sunnah Nabi, suami istri tetap miring ke kanan. Sang istri ada di depan, sang suami ada di belakang sambil memeluk istrinya. Jadi keduanya dapat sunnah posisi tidur miring ke kanan,” ungkapnya.

Berdasar studi yang dilakukan pada 2003 dan dimuat The Journal of American College of Cardiologi –yang dimuat New York Times 21 Februari 2011, tidur dengan posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri. Tidur dengan posisi miring ke kanan bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ yang lainnya.

Dalam HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710, Nabi Muhammad SAW mengatakan agar "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,"

Pada zaman dahulu, orang mungkin berpikiran bahwa Islam memang mengutamakan kanan dibanding kiri, sehingga anjuran ini merujuk pada keutamaan tadi. Namun ternyata, perintah Nabi ini memberikan efek medis yang begitu menakjubkan. Ilmuan menemukan manfaat-manfaat ini di zaman sekarang, padahal Nabi sudah mengetahuinya sejak 1400 tahun silam.

3. Tidak Tidur dengan Posisi Tengkurap

Rasulullah SAW melarang umatnya tidur tengkurap. Larangan itu muncul dari kisah Ya'isy bin Thikhfah Al-Ghifari. Dalam suatu kesempatan dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah." Bapakku berkata, "Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).

Tidur secara tengkurap, kata Imam Tirmidzi, membawakan hadis yang didapat Abu Hurairah. Saat Nabi melihat seorang Muslim tidur tengkurap, Nabi berkata, "Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah." Ulama sekaligus pakar kedokteran, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, berkata, tidur dengan posisi miring dan ke sebelah kiri juga kurang baik bagi kesehatan. Sebab, tidur dengan posisi miring dapat membahayakan jantung.

Ilmu kedokteran modern membuktikan tidur tengkurap berbahaya. Apalagi saat tidur pulas dan lama, tengkurap otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan tidak dapat mengembangkan dada secara baik dan maksimal. Sehingga aliran oksigen menjadi lebih sedikit dan berakibat sesak nafas. Tidur pada sisi kiri badan juga berbahaya. Sebab, organ-organ bisa menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak.

Seseorang yang tidur dengan cara tengkurap di atas perutnya setelah suatu periode tertentu akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak

Peneliti dari Australia, Dr. Zafir al-Attar menyatakan bahwa terjadi peningkatan kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur tengkurap dibandingkan jika mereka tidur dengan posisi menyamping. Tidur dengan posisi tengkurap pada periode tertentu akan menyebabkan perut kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya menekan ke arah dada.

4. Tidak Tidur dengan Posisi Terlentang

Nabi Muhammad SAW juga melarang umatnya untuk berlama-lama tidur terlentang. Setelah dikaji secara media, ternyata tidur deng posisi ini menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet.
Selain itu, menurut penelitian Dr. Zafir al-Attar, seseorang tidur dengan cara terlentang akan menyebabkan seseorang bernafas melalui mulutnya. Padahal manusia harusnya bernafas melalui hidung, bukan mulut. Hal ini dikarenakan pada hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring kotoran yang ikut terhisap bersama udara yang kita hirup.
Bernafas melalui mulut merupakan salah satu penyebab seseorang rawan terkena flu. Selain itu bernafas lewat mulut akan menyebabkan keringnya rongga mulut sehingga dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada gusi.


5. Meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan

Ternyata Nabi lebih senang tidur dengan beralaskan tikar yang terbuat dari dari kulit binatang yang diisi dengan sabut. Posisi tubuhnya jika tidur menghadap ke arah kanan dan tidak pernah bertelungkup. Kepalanya diberi alas sebagai bantal. Namun kadang-kadang menggunakan salah satu tangannya yang diletakkan di bawah pipinya.

Ternyata dibalik kesederhanaan ini, ada manfaat medis yang coba diajarkan Nabi Muhammad. Ternyata tidur beralaskan tangan akan membuat posisi kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus. Memang, leher yang tidak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun atau biasa disebut tengengen dan hal ini terkadang sampai berhari–hari lamanya, sehingga mengganggu aktifitas.

6. Tidur lebih awal Selepas Sholat Isya

Nabi Muhammad menganjurkan agar umat islam secepatnya tidur setelah Isya jika tidak ada urusan lain. Jika dikaji dari segi kesehatan, malam adalah ekskresi hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu kadaan yang tenang. Namun apabila kita begadang maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga dalam kurun waktu yang panjang dapat menyebabkan penyakit kanker hati. 



Nah.. Sudah dibaca, kan, ketentuan posisi menurut Islam dan tips tidur sehat ala Nabi Muhammad? Ayo, perbaiki posisi tidur dan pola tidur kalian bagi yang masih sering asal-asalan. Jika posisi tidur dan pola tidur kita sering asal-asalan, kita juga pasti akan merasakan efeknya di kemudian hari yang tidak akan berasa sekarang. Mari kita ikuti ketentuannya. Jangan salah lho, tidur juga merupakan salah satu ibadah.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


SUMBER :

No comments:

Post a Comment